Perjalanan dan Profil Timnas Garuda Muda U19
[/CENTER]
SIDOARJO – Mimpi Indonesia menjadi juara akhirnya terwujud usai memenangi final AFF Cup 2013 dengan mengalahkan Vietnam lewat drama adu penalti yang berakhir dengan 7-6 untuk keunggulan Garuda Muda di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (22/9/2013) malam WIB.
Setelah bermain 120 menit, tidak ada gol tercipta dari kedua hingga pertandingan harus diusdahi melalui tos-tosan atau drama adu penalti. Ilham Udin yang menjadi algojo pamungkas mampu menuntaskan tugasnya dengan sempurna sekaligus menyudahi dahaga gelar Merah Putih turnamen internasional.
Jalannya pertandingan
Sejak peluit kick-off dibunyikan, baik Indonesia maupun Vietnam berupaya membongkar pertahanan lawan. Vietnam mencoba memainkan umpan-umpan pendek untuk masuk ke pertahanan Garuda Muda.
Sementara serangan Indonesia terlihat belum maksi mal pada 15 menit babak pertama. Rapatnya barisan lini belakang Vietnam sulit ditembus Evan Dimas cs.
Beberapa kali serangan dari kaki Ilham Udin dan Evan Dimas mentah di kaki para bek Vietnam, dan dengan cepat mereka melakukan serangan balik. Pada menit ke-27, sepakan Nguyen C Phuong masih bisa diamankan oleh kiper Indonesia, Ravi Murdianto.
Para pemain Vietnam bermain dengan tempo cepat, dan kerapkali lini belakang Indonesia kewalahan menghadapinya. Peluang berbahaya kembali di diapat Vietnam pada menit ke-36, tapi Ravi mampu menepis bola hingga hanya menghasilkan sepak pojok.
Meski Indonesia sedikit lebih banyak dalam penguasaan bola, tapi serangan Vietnam terlihat lebih berbahaya. Hingga babak pertama berakhir, skor 0-0 belum berubah.
Babak kedua
Tim asuhan Indra Sjafri mencoba mengubah gaya permainan mereka memasuki babak kedua, tapi pertahanan Vietnam berlapis. Malah gawang Indonesia nyaris kebobolan pada menit ke-51 lewat tendangan bebas Nguyen Phuong, beruntung bola masih ditepis Ravi.
Indonesia mendapat peluang melalui Evan Dimas pada menit ke-55 memanfaatkan blunder pemain belakang Vietnam tapi bola masih melambung. Semenit kemudian, giliran sepakan spekulasi Zulfiandi yang tidak menemui target.
Vietnam kembali menekan pertahanan Indonesia, sebuah tendangan dari Van Tanh masih bisa dibendung oleh Ravi, yang malam ini tampil cukup gemilang. Indonesia membalas pada menit ke-68, usai melakukan penetrasi, Maldini mengirim umpan mendatar, sayang Ilham Udin berdiri di posisi yang tidak tepat untuk menyambar bola.
Perlahan, Indonesia mulai mendominasi permainan, tekanan terus dilancarkan oleh Evan Dimas cs melalui berbagai sisi. Tapi sekali lagi, lini belakang Vietnam bermain disiplin, sepakan Ilham Udin pada menit ke-78 masih bisa diblok bek mereka. Kemudian, tendangan bebas oleh Zulfiandi masih melambung di atas mistar gawang Vietnam yang dikawal Truong.
Sepakan keras Maldini pada menit ke-88 juga masih bisa diblok para pemain belakang Vietnam. Hingga babak kedua usai, belum ada gol yang tercipta dalam laga ini sehingga harus dilanjutkan melalui perpanjangan waktu.
Perpanjangan waktu
Indonesia langsung menekan ke pertahanan Vietnam, tapi kembali dimentahkan pemain belakang The Red Warriors –julukan Vietnam. Para pemain Vietnam sendiri lebih banyak menunggu saat yang tepat untuk melakukan serangan balik ke pertahanan Garuda Muda.
Tendangan bebas didapat Indonesia pada menit ke-102, sayang sepakan dari Evan Dimas masih melambung di atas mistar gawang Vietnam. Sampai 15 menit pertama perpanjangan waktu, skor masih 0-0.
Kondisi kelelahan terlihat dari kedua tim, tempo permainan menurun. Indonesia bermain lebih menekan, namun belum ada serangan yang berbahaya. Vietnam yang belakangan lebih mengandalkan serangan balik juga gagal mencetak gol.
Peluang diperoleh Vietnam pada menit ke-114 dari Nguyen Anh, tapi sepakannya masih menyamping karena membentur bek Indonesia. Indonesia membalas lewat Maldini pada menit ke-118, sayang tendangan kaki kirinya terlalu lemah dan bisa ditangkap kiper Vietnam. Hingga 120 menit selesai, masih belum juga tercipta gol. Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.
Di babak adu penalti, Indonesia sempat dibuat cemas ketika tendangan sang kapten Evan Dimas dan Zulfiandi gagal, dan membuat Indonesia berada dalam posisi tertekan. Namun, Ravi Murdianto melakukan aksi ciamik dengan mementahkan tembakan penendang kedua dan keempat Vietnam dan membuat kedudukan kembali sama kuat. Dan pada penendang terakhirnya Vietnam gagal, sementara eksekutor kedelapan Indonesia, Ilham Udin Armaiyn jadi pahlawan dengan golnya. Menang 7-6, Indonesia akhirnya mengukir sejarah dengan jadi juara untuk kali pertama sejak AFF U-19 digulirkan pada 2002. Selamat Garuda Muda!!
Berikut ini perjalanan timnas Garuda Muda Indonesia sampai merebut satu tiket di final Piala Federasi Sepak Bola Asean (AFF) U-19:
Penyisihan Grup B:
Indonesia vs Brunei Darussalam 5-0 (10 September)
Indonesia vs Myanmar (12 September)
Indonesia vs Vietnam 1-2 (14 September)
Indonesia vs Thailand 3-1 (16 September)
Indonesia vs Malaysia 1-1 (18 September)
Semifinal
Indonesia vs Timor Leste 2- 0 (20 September)
Berikut 20 nama pemain yang diboyong untuk ajang AFF U-19 2013
Profil Beberapa Bintang Timnas Garuda Muda
Evan Dimas
Ravi
Maldini
Ilham Udin Armaiyn
Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/523f5a96118b46a842000002
[/CENTER]
SIDOARJO – Mimpi Indonesia menjadi juara akhirnya terwujud usai memenangi final AFF Cup 2013 dengan mengalahkan Vietnam lewat drama adu penalti yang berakhir dengan 7-6 untuk keunggulan Garuda Muda di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (22/9/2013) malam WIB.
Setelah bermain 120 menit, tidak ada gol tercipta dari kedua hingga pertandingan harus diusdahi melalui tos-tosan atau drama adu penalti. Ilham Udin yang menjadi algojo pamungkas mampu menuntaskan tugasnya dengan sempurna sekaligus menyudahi dahaga gelar Merah Putih turnamen internasional.
Jalannya pertandingan
Sejak peluit kick-off dibunyikan, baik Indonesia maupun Vietnam berupaya membongkar pertahanan lawan. Vietnam mencoba memainkan umpan-umpan pendek untuk masuk ke pertahanan Garuda Muda.
Sementara serangan Indonesia terlihat belum maksi mal pada 15 menit babak pertama. Rapatnya barisan lini belakang Vietnam sulit ditembus Evan Dimas cs.
Beberapa kali serangan dari kaki Ilham Udin dan Evan Dimas mentah di kaki para bek Vietnam, dan dengan cepat mereka melakukan serangan balik. Pada menit ke-27, sepakan Nguyen C Phuong masih bisa diamankan oleh kiper Indonesia, Ravi Murdianto.
Para pemain Vietnam bermain dengan tempo cepat, dan kerapkali lini belakang Indonesia kewalahan menghadapinya. Peluang berbahaya kembali di diapat Vietnam pada menit ke-36, tapi Ravi mampu menepis bola hingga hanya menghasilkan sepak pojok.
Meski Indonesia sedikit lebih banyak dalam penguasaan bola, tapi serangan Vietnam terlihat lebih berbahaya. Hingga babak pertama berakhir, skor 0-0 belum berubah.
Babak kedua
Tim asuhan Indra Sjafri mencoba mengubah gaya permainan mereka memasuki babak kedua, tapi pertahanan Vietnam berlapis. Malah gawang Indonesia nyaris kebobolan pada menit ke-51 lewat tendangan bebas Nguyen Phuong, beruntung bola masih ditepis Ravi.
Indonesia mendapat peluang melalui Evan Dimas pada menit ke-55 memanfaatkan blunder pemain belakang Vietnam tapi bola masih melambung. Semenit kemudian, giliran sepakan spekulasi Zulfiandi yang tidak menemui target.
Vietnam kembali menekan pertahanan Indonesia, sebuah tendangan dari Van Tanh masih bisa dibendung oleh Ravi, yang malam ini tampil cukup gemilang. Indonesia membalas pada menit ke-68, usai melakukan penetrasi, Maldini mengirim umpan mendatar, sayang Ilham Udin berdiri di posisi yang tidak tepat untuk menyambar bola.
Perlahan, Indonesia mulai mendominasi permainan, tekanan terus dilancarkan oleh Evan Dimas cs melalui berbagai sisi. Tapi sekali lagi, lini belakang Vietnam bermain disiplin, sepakan Ilham Udin pada menit ke-78 masih bisa diblok bek mereka. Kemudian, tendangan bebas oleh Zulfiandi masih melambung di atas mistar gawang Vietnam yang dikawal Truong.
Sepakan keras Maldini pada menit ke-88 juga masih bisa diblok para pemain belakang Vietnam. Hingga babak kedua usai, belum ada gol yang tercipta dalam laga ini sehingga harus dilanjutkan melalui perpanjangan waktu.
Perpanjangan waktu
Indonesia langsung menekan ke pertahanan Vietnam, tapi kembali dimentahkan pemain belakang The Red Warriors –julukan Vietnam. Para pemain Vietnam sendiri lebih banyak menunggu saat yang tepat untuk melakukan serangan balik ke pertahanan Garuda Muda.
Tendangan bebas didapat Indonesia pada menit ke-102, sayang sepakan dari Evan Dimas masih melambung di atas mistar gawang Vietnam. Sampai 15 menit pertama perpanjangan waktu, skor masih 0-0.
Kondisi kelelahan terlihat dari kedua tim, tempo permainan menurun. Indonesia bermain lebih menekan, namun belum ada serangan yang berbahaya. Vietnam yang belakangan lebih mengandalkan serangan balik juga gagal mencetak gol.
Peluang diperoleh Vietnam pada menit ke-114 dari Nguyen Anh, tapi sepakannya masih menyamping karena membentur bek Indonesia. Indonesia membalas lewat Maldini pada menit ke-118, sayang tendangan kaki kirinya terlalu lemah dan bisa ditangkap kiper Vietnam. Hingga 120 menit selesai, masih belum juga tercipta gol. Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.
Di babak adu penalti, Indonesia sempat dibuat cemas ketika tendangan sang kapten Evan Dimas dan Zulfiandi gagal, dan membuat Indonesia berada dalam posisi tertekan. Namun, Ravi Murdianto melakukan aksi ciamik dengan mementahkan tembakan penendang kedua dan keempat Vietnam dan membuat kedudukan kembali sama kuat. Dan pada penendang terakhirnya Vietnam gagal, sementara eksekutor kedelapan Indonesia, Ilham Udin Armaiyn jadi pahlawan dengan golnya. Menang 7-6, Indonesia akhirnya mengukir sejarah dengan jadi juara untuk kali pertama sejak AFF U-19 digulirkan pada 2002. Selamat Garuda Muda!!
Berikut ini perjalanan timnas Garuda Muda Indonesia sampai merebut satu tiket di final Piala Federasi Sepak Bola Asean (AFF) U-19:
Penyisihan Grup B:
Indonesia vs Brunei Darussalam 5-0 (10 September)
Spoilerfor klik:
- Timnas Garuda Muda Indonesia pada Piala AFF U-19 memulai kepak sayapnya dengan gemilang setelah mengalahkan Brunei Darussalam 5-0.
- Partai pembuka ini memang amat menguntungkan Indonesia karena Brunei termasuk tim lemah sehingga kemenangan telak tersebut membangkitkan rasa percaya diri anak asuh Indra Sjafri untuk berlaga di Piala AFF U-19 dengan percaya diri tinggi.
- Pemain sayap Ilham Armaiyn membuka pundi gol Indonesia pada menit ke-13. Gol bermula dari pergerakan Maldini Pali di sayap kanan yang kemudian memberikan umpan tarik ke tengah dan diteruskan dengan baik oleh Ilham. Skor Indonesia vs Brunei 1-0.
- Kepercayaan Garuda Muda semakin tinggi dengan mendapatkan tambahan dua gol, pada menit 28 melalui tendangan jarak jauh Al Qomar dan menit 30 oleh Ilham Udin Armaiyn. Skor Indonesia vs Brunei 3-0.
- Pada babak kedua, Indonesia menambah dua gol lagi melalui striker
Muchlis Hadi pada menit 61 dan menit 85. Skor akhir Indonesia vs Brunei
5-0.
Indonesia vs Myanmar (12 September)
Spoilerfor klik:
- Pasukan Garuda Muda di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri meraih kemenangan kedua dengan mengalahkan Myanmar 2-1.
- Menit 5: Indonesia mencetak gol melalui Evan Dimas Darmono yang secara cerdik melepas bola lob saja ketika mendapatkan umpan terobosan, melewati kepala kiper Myanmar. Skor Indonesia vs Myanmar 1-0.
- Menit 12: Tendangan bebas Evan membentur tiang kiri gawang Myanmar yang dikawal Myo Min Latt.
- Menit 15: Indonesia mencetak gol kedua. Putu Gede Jati Antara dengan cerdik melihat kiper Myanmar keluar meninggalkan gawang untuk menepis bola hasil sepak pojok dan Putu cukup melepas bola perlahan ke sudut kiri bawah gawang Myanmar. Skor 2-0.
- Menit 16: Serangan cepat Myanmar menghasilkan gol dari tendangan keras mendatar dari dalam kotak penalti oleh Nyein Chan Aung. Skor 2-1.
- Menit 18: Kiper Ravi membuat penyelamatan gemilang dengan menepis serangan Myanmar.
- Menit 45: Kiper Ravi menepis tendangan keras jarak jauh yang mengarah tipis di bawah mistar gawang Indonesia.
- Menit 77: Umpan terobosan Paulo Sitanggang kepada Evan gagal membuahkan gol karena tendangan Evan melambung meskipun telah berhadapan langsung dengan kiper Myanmar Myo Min Latt.
- Kemenangan melawan Myanmar memperlihatkan kepiawaian kiper Ravi dan kecerdasan Evan Dimas.
Indonesia vs Vietnam 1-2 (14 September)
Spoilerfor klik:
- Laga ini menjadi satu-satunya kekalahan Indonesia sebelum melaju ke final Piala AFF U-19. Padahal, Garuda Muda sempat memimpin dulu 1-0 lewat gol sang kapten, Evan Dimas, ketika pertandingan baru satu menit berlangsung.
- Evan Dimas melesatkan tendangan jarak jauhnya yang tak berhasil diantisipasi kiper Vietnam. Hingga paruh babak kedua Indonesia masih memimpin pertandingan.
- Sesudah pertandingan berjalan sekitar 15 menit, Vietnam mulai menemukan ritme dan ganti menekan pertahanan Indonesia. Akhirnya pada menit 31 perjuangan Vietnam membuahkan hasil.
- Melalui sepak pojok gol pertama Vietnam tercipta. Pham Duc Huy mampu menyundul bola ke gawang Indonesia yang dijaga oleh Ravi Murdianto. Skor Indonesia vs Vietnam 1-1.
- Kedudukan imbang itu membuat Vietnam bermain lepas. Sebaliknya, Garuda Muda seperti tertekan dan sering salah. Buntutnya adalah blunder dari Putu Gede Juni Antara yang mampu dimanfaatkan oleh Nguyen Van Toan. Kiper Ravi tak mampu menahan tendangan Van Toan, skor menjadi 1-2.
- Babak kedua Indonesia mulai kembali tenang bermain. Namun, di sisi lain, Vietnam yang sudah unggul tetap tenang. Indonesia sempat memiliki peluang melalui Dinan Yahdian Javier namun sayang tendangannya masih meleset.
- Skor 1-2 bertahan sampai akhir pertandingan dan partai itu menjadi
kekalahan satu-satunhya kekalahan Indonesia sebelum melaju ke final
Piala AFF U-19 yang juga menghadapi Vietnam.
Indonesia vs Thailand 3-1 (16 September)
Spoilerfor klik:
- Kapten timnas Indonesia di Piala AFF U-19, Evan Dimas, memperlihatkan kelasnya sebagai jenderal bagi Garuda Muda. Tiga gol dia ciptakan saat Indonesia mengalahkan Thailand 3-1.
- GOL Menit 14 : Indonesia sementara unggul 1-0. Keunggulan Indonesia dihasilkan oleh tendangan langsung Evan Dimas dari luar kotak penalti.
- Menit 28: Sebuah peluang emas dari pemain Indonesia melalui serangan yang dibangun dari sayap kanan gagal menciptakan gol.
- Menit 42: Sebuah peluang emas yang terbangun dari sayap kanan Indonesia masih membentur sisi kanan gawang Thailand. Skor masih tetap 1-0.
- Menit 44: Serangan sayap kanan Thailand yang menusuk kotak penalti Indonesia masih menyamping ke sisi kanan gawang Ravi Murdianto.
- GOL Menit 46 :Thailand meyamakan kedudukan melalui sundulan kepala Ratchanon yang memanfaatkan bola dari sepak pojok dalam 3 menit tambahan waktu. Skor 1-1
- Menit 66: Pemain Thailand Ratchanon Phunklai harus meninggalkan lapangan, terkena kartu merah. Thailand bertanding dengan 10 pemain.
- GOL Menit 75: Indonesia yang tampak menguasai pertandingan melakukan serangan bertubi-tubi. Pada menit 75, serangan Indonesia membuahkan hasil lewat kaki Evan Dimas. Skor 2-1 untuk Indonesia.
- GOL Menit 94: Thailand berupaya keras untuk menyamakan kedudukan. Namun sebuah hadiah tendangan penalti justru memberikan keuntungan bagi Indonesia, yang berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Evan Dimas. Skor akhir 3-1 untuk kemenangan Indonesia.
- Dengan hasil itu, Indonesia harus bersaing dengan Malaysia untuk
memperebutkan satu tiket ke semifinal Piala AFF U-19 melawan Malaysia.
Indonesia cukup menggapai hasil seri sementara Malaysia harus menang.
Indonesia vs Malaysia 1-1 (18 September)
Spoilerfor klik:
- Skor Indonesia vs Malaysia berakhir dengan skor 1-1. Hasil imbang itu cukup membawa Evan Dimas ke semifinal di Piala AFF U-19 2013.
- Laga Indonesia vs Malaysia pada partai hidup mati berlangsung dalam tempo cepat dan keras karena kedua tim adalah musuh bebuyutan apalagi partai tersebut menjadi penentu penerima tiket ke semifinal Piala AFF U-19.
- Malaysia sempat unggul lebih dulu lewat gol Jafri Firdaus pada menit 19. Skor Indonesia vs Malaysia sampai akhir babak pertama tetap 0-1. Evan Dimas dkk bermain dalam tekanan Harimau Muda yang bermain efektif.
- Garuda Muda baru bisa menyamakan kedudukan pada awal-awal babak kedua lewat gol Ilham Udin Armain. Evan Dimas menjadi sutradara terjadinya gol pada menit 52 bagi Garuda Muda yang bermula dari sepak pojok. Dengan umpan pendek dari rekannya, Evan Dimas menggiring bola ke dalam kota penalti.
- Memasuki kotak penalti Evan Dimas melepaskan tendangan terarah yang hanya bisa ditepis oleh kiper Malaysia. Bola membentur tiang gawang dan disambut oleh Armain yang menceploskan ke gawang Malaysia yang sudah kosong.
- Pada babak kedua Indonesia memiliki beberapa peluang emas sayang tidak berbuah gol. Hargianto, gelandang Garuda Muda, pada menit 75 sudah berhadapan dengan kiper Malaysia. Sayang tendangannya masih sedikit melembar di sisi kiri gawang Harimau Muda.
- Skor Indonesia vs Malaysia berakhir 1-1. Indonesia merebut satu
tiket semifinal Piala AFF U-19 karena menjadi runner up Grup B di bawah
Vietnam.
Semifinal
Indonesia vs Timor Leste 2- 0 (20 September)
Spoilerfor klik:
- Kepastian Indonesia menuju final Piala AFF U-19 dicapai setelah Garuda Muda mengalahkan Timor Leste 2-0 di partai semifinal (20 September). Dua gol Indonesia dicetak Ilham Udin Armaiyn pada menit 10 dan M. Hargiyanto (menit 62).
- Barisan penyerang Indonesia, Evan Dimas, Muchlis, Ilham Udin Armaiyn, dan Maldini Pali mampu membuat kerepotan para pemain bertahan Timor Leste.
- Beberapa peluang didapatkan oleh anak asuh Indra Sjafri namun sayang penyelesaian akhir yang kurang sempurna. Para penyerang Indonesia seperti terburu-buru mengeksekusi serangan.
- Di sisi lain, terkadang Muchlis sebagai ujung tombak terlalu egois untuk menyelesaikan sendiri tugas menyerangnya padahal bola masih mungkin dioper kepada teman-temannya.
- Ilham Udin Armaiyn mencetak gol dengan tendangan keras dan terarah kaki kirinya memanfaatkan umpan dari Muchlis.
- Di babak kedua, pada menit 62, Hargiyanto, pemain gelandang bertahan, melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti dan gol sehingga mengubah skor Indonesia vs Timor Leste menjadi 2-0.
- Gol itu tercipta setelah Indonesia melakukan serangan dari sayap kanan. Bola umpan tarik di luar kotak penalti dihajar dengan keras dari second line oleh Hargiyanto.
- Kemenangan 2-0 Indonesia atas Timor Leste menjadi tiket Garuda Muda menuju final Piala AFF U-19 menghadapi Vietnam yang sebelumnya melaju lebih dulu setelah mengalahkan Laos dengan skor tipis 1-0.
Berikut 20 nama pemain yang diboyong untuk ajang AFF U-19 2013
Ravi Murdianto (Goalkeeper)
Rully Desrian (Goalkeeper)
Putu Gede Juni Antara (Centerback/Fullback)
Hansamu Yama Pranata (Centerback)
Muhamad Sahrul Kurniawan (Centerback)
Febly Gushendra (Centerback)
Muhammad Fatchu Rochman (Fullback)
Dimas Sumantri (Fullback)
Mahdi Fahri Albaar (Fullback)
M. Hargianto (Defensive/Midfielder)
Zulfiandi (Defensive/Midfielder)
Hendra Sandi Gunawan (Central Midfielder)
Alqomar Tehupelasury (Central Midfielder)
Evan Dimas Darmono (Central Midfielder)
Paulo Oktavianus Sitanggang (Central Midfielder)
Ilham Udin Armaiyn (Winger)
Maldini (Winger)
Muhammad Dimas Drajad (Striker)
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Striker/Winger)
Angga Febrianto Putra (Striker)
Rully Desrian (Goalkeeper)
Putu Gede Juni Antara (Centerback/Fullback)
Hansamu Yama Pranata (Centerback)
Muhamad Sahrul Kurniawan (Centerback)
Febly Gushendra (Centerback)
Muhammad Fatchu Rochman (Fullback)
Dimas Sumantri (Fullback)
Mahdi Fahri Albaar (Fullback)
M. Hargianto (Defensive/Midfielder)
Zulfiandi (Defensive/Midfielder)
Hendra Sandi Gunawan (Central Midfielder)
Alqomar Tehupelasury (Central Midfielder)
Evan Dimas Darmono (Central Midfielder)
Paulo Oktavianus Sitanggang (Central Midfielder)
Ilham Udin Armaiyn (Winger)
Maldini (Winger)
Muhammad Dimas Drajad (Striker)
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Striker/Winger)
Angga Febrianto Putra (Striker)
Profil Beberapa Bintang Timnas Garuda Muda
Evan Dimas
Quote:
Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono
Alias: Evan Dimas
Tempat Lahir: Surabaya
Tanggal Lahir: 13 Maret 1995
Zodiac : Aries
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Gelandang
Ayah: Condro Darmono
Ibu: Ana
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara.
Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono
Alias: Evan Dimas
Tempat Lahir: Surabaya
Tanggal Lahir: 13 Maret 1995
Zodiac : Aries
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Gelandang
Ayah: Condro Darmono
Ibu: Ana
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara.
Ravi
Quote:
Nama Lengkap : Ravi Murdianto
Alias: Ravi
Tempat Lahir: Grobogan, Jawa tengah
Tanggal Lahir: 13 Maret 1995
Zodiac : Pisces
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Kiper
Tinggi: 183 cm
Berat: 82 Kg
Ayah: Heri Supriyanto
Ibu: Murminah
Twitter: @RaviMurdianto
Biografi Ravi Murdianto lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada 13 Maret 1995 merupakan putra pasangan Heri Supriyanto dan Murminah. Kecintaanya pada dunia sepak bola sudah terlihat sejak masih belia. Ravi mulai mendalami Sepak Bola dengan belajar di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bersemi Grobogan. Kemudian ia mangasah keahliannya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda Semarang. Potensinya yang menonjol mengantarkannya masuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut Diklat Salatiga. Dua tahun berselang, Ravi ditarik untuk berlatih di Diklat Ragunan. Ravi dipercaya sebagai kiper utama Timnas U-17 dan U-18. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hong Kong. Di Timnas U-18, ia ikut membawa Merah Putih meraih peringkat kelima turnamen pelajar di Iran. Ravi memiliki insting dan kecekatan di bawah mistar gawang. Tak heran, Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri selalu mempercayainya sebagai kiper utama. Sebelum membela timnas, dia berkostum Perserang Serang yang berlaga di Divisi I. Saat masih meniti ilmu di SSB Tugu Muda, ada pengalamannya yang tak terlupakan. Suatu senja, pulang dari berlatih di Lapangan Sidodadi, dia harus berjalan dari Penggaron hingga Tegowanu, Grobogan. Lulusan SMA Ragunan itu berjalan sendirian pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 20 kilometer lanataran sudah terlalu malam dan tidak ada lagi bis yang lewat. Karena dia tak kunjung sampai di rumah, kedua orang tuanya panik, mereka datang ke Lapangan Sidodadi, bertanya kepada para pelatih, tetapi tak seorang pun tahu. Kegelisahan Heri Supriyanto dan Murminah sirna setelah mengetahui sang putra kesayangan telah sampai di rumah di Jalan Tegowanu Kulon RT10 RW 1, Grobogan. Tahun 2013 Ravi dan garuda muda lainnya sukses mengantrakan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara di Piala AFF U-19 lewat drama adu finalti yang sangat dramatis
Nama Lengkap : Ravi Murdianto
Alias: Ravi
Tempat Lahir: Grobogan, Jawa tengah
Tanggal Lahir: 13 Maret 1995
Zodiac : Pisces
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Kiper
Tinggi: 183 cm
Berat: 82 Kg
Ayah: Heri Supriyanto
Ibu: Murminah
Twitter: @RaviMurdianto
Biografi Ravi Murdianto lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada 13 Maret 1995 merupakan putra pasangan Heri Supriyanto dan Murminah. Kecintaanya pada dunia sepak bola sudah terlihat sejak masih belia. Ravi mulai mendalami Sepak Bola dengan belajar di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bersemi Grobogan. Kemudian ia mangasah keahliannya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda Semarang. Potensinya yang menonjol mengantarkannya masuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jateng atau sering disebut Diklat Salatiga. Dua tahun berselang, Ravi ditarik untuk berlatih di Diklat Ragunan. Ravi dipercaya sebagai kiper utama Timnas U-17 dan U-18. Di bawah bendera Timnas U-17, dia mengantarkan Indonesia menjuarai turnamen pelajar di Hong Kong. Di Timnas U-18, ia ikut membawa Merah Putih meraih peringkat kelima turnamen pelajar di Iran. Ravi memiliki insting dan kecekatan di bawah mistar gawang. Tak heran, Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri selalu mempercayainya sebagai kiper utama. Sebelum membela timnas, dia berkostum Perserang Serang yang berlaga di Divisi I. Saat masih meniti ilmu di SSB Tugu Muda, ada pengalamannya yang tak terlupakan. Suatu senja, pulang dari berlatih di Lapangan Sidodadi, dia harus berjalan dari Penggaron hingga Tegowanu, Grobogan. Lulusan SMA Ragunan itu berjalan sendirian pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 20 kilometer lanataran sudah terlalu malam dan tidak ada lagi bis yang lewat. Karena dia tak kunjung sampai di rumah, kedua orang tuanya panik, mereka datang ke Lapangan Sidodadi, bertanya kepada para pelatih, tetapi tak seorang pun tahu. Kegelisahan Heri Supriyanto dan Murminah sirna setelah mengetahui sang putra kesayangan telah sampai di rumah di Jalan Tegowanu Kulon RT10 RW 1, Grobogan. Tahun 2013 Ravi dan garuda muda lainnya sukses mengantrakan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara di Piala AFF U-19 lewat drama adu finalti yang sangat dramatis
Maldini
Quote:
Nama: Maldini Pali
Tempat dan tanggal Lahir : Mamuju, Sulawesi Barat, 27 Januari 1995 ( 18 Tahun ),
Nama Orang tua : Ayah : Paulus Pangloli Pali, Ibu : Ester Tambing, yang sampai sat ini masih berdomisili di Mamuju
Tinggi badan : 172 Cm
Posisi dalam Timnas U-19 sebagai striker sayap kanan pada pola 4-3-3.
Nomor Jersi : 15.
Sekolah Bola : School of Exellent PSSI, Indonesia Football Academi. Dia sempat dikirim ke klub Leicester City, Inggris, untuk menimba pengalaman. Dia juga menjadi bagian tim Sociedad Anonima Deportiva (SAD).Uruguay.
Klub Favorit : Barcelona
Mendengar namanya, orang pasti langsung merujuk pada seorang bek legendaris Italia, Paolo Maldini. Tapi Maldini Pali, winger timnas Indonesia U-19, mengaku mengidolakan Lionel Messi.
Berkostum merah-putih nomor 15, Maldini tampil sangat baik saat tim "Garuda Muda" mengalahkan Timor Leste di babak semifinal Piala AFF U-19 di Jawa Timur. Beroperasi di sayap kanan, ia kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan.
Di sela-sela persiapan timnas menghadapi final melawan Vietnam malam ini, Maldini menceritakan perihal namanya yang identik dengan Maldini, mantan kapten AC Milan dan timnas Italia itu.
Dituturkan pemuda kelahiran 27 Januari 1995 itu, nama Maldini memang sudah disiapkan lama oleh orangtuanya yang menggemari sepakbola, bahkan saat ia masih dalam kandungan ibunya yang bernama Esti Tambing.
Saat pemeriksaan --Esti selalu didampingi suaminya, Paulus Panglolo Pali--, diterangkan oleh dokter bahwa yang akan lahir adalah anak kembar, laki-laki. Paulus dan Esti lalu sepakat menyiapkan dua nama: Maldini Pali dan Mancini Pali.
Namun ternyata belakangan, setelah di-USG lebih detil, perkiraan anak kembar melest. Esti hanya melahirkan satu bayi.
"Dari situlah akhirnya orangtua saya memberi nama Maldini Pali. Karena yang lahir itu hanya satu anak," cerita Maldini kepada detiksport di hotel timnas menginap di Sidoarjo, Sabtu (21/9/2013) kemarin
Menurut pemuda pulusan SMA Ragunan itu orangtuanya, walaupun mengidolakan Paolo Maldini, orangtua Maldini lebih menyukai sepakbola Spanyol. Kelak, si anak pun menyukai sepakbola Negeri Matador, dan menunjuk Barcelona sebagai klub favoritnya.
"Pemain bintang saya Lionel Messi, Mainnya selalu bagus, lincah, selalu bikin gol," ucap pemain bertinggi badan 168 cm itu.
Maldini, anak asal Mamuju, Sulawesi Barat, juga sempat menimba imu sepakbola di Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Uruguay. Saat ini ia mengaku belum terikat kontrak dengan klub profesional manapun.
"Saya berharap klub yang menghubungi saya adalah dari Arema. Saya suka sekali dan ingin bisa main di sana. Meski begitu, siapapun nanti agen yang mengajak saya bermain di klub manapun, selain Arema, saya siap bergabung dan bermain penuh totalitas," tekad Maldini.
Nama: Maldini Pali
Tempat dan tanggal Lahir : Mamuju, Sulawesi Barat, 27 Januari 1995 ( 18 Tahun ),
Nama Orang tua : Ayah : Paulus Pangloli Pali, Ibu : Ester Tambing, yang sampai sat ini masih berdomisili di Mamuju
Tinggi badan : 172 Cm
Posisi dalam Timnas U-19 sebagai striker sayap kanan pada pola 4-3-3.
Nomor Jersi : 15.
Sekolah Bola : School of Exellent PSSI, Indonesia Football Academi. Dia sempat dikirim ke klub Leicester City, Inggris, untuk menimba pengalaman. Dia juga menjadi bagian tim Sociedad Anonima Deportiva (SAD).Uruguay.
Klub Favorit : Barcelona
Mendengar namanya, orang pasti langsung merujuk pada seorang bek legendaris Italia, Paolo Maldini. Tapi Maldini Pali, winger timnas Indonesia U-19, mengaku mengidolakan Lionel Messi.
Berkostum merah-putih nomor 15, Maldini tampil sangat baik saat tim "Garuda Muda" mengalahkan Timor Leste di babak semifinal Piala AFF U-19 di Jawa Timur. Beroperasi di sayap kanan, ia kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan.
Di sela-sela persiapan timnas menghadapi final melawan Vietnam malam ini, Maldini menceritakan perihal namanya yang identik dengan Maldini, mantan kapten AC Milan dan timnas Italia itu.
Dituturkan pemuda kelahiran 27 Januari 1995 itu, nama Maldini memang sudah disiapkan lama oleh orangtuanya yang menggemari sepakbola, bahkan saat ia masih dalam kandungan ibunya yang bernama Esti Tambing.
Saat pemeriksaan --Esti selalu didampingi suaminya, Paulus Panglolo Pali--, diterangkan oleh dokter bahwa yang akan lahir adalah anak kembar, laki-laki. Paulus dan Esti lalu sepakat menyiapkan dua nama: Maldini Pali dan Mancini Pali.
Namun ternyata belakangan, setelah di-USG lebih detil, perkiraan anak kembar melest. Esti hanya melahirkan satu bayi.
"Dari situlah akhirnya orangtua saya memberi nama Maldini Pali. Karena yang lahir itu hanya satu anak," cerita Maldini kepada detiksport di hotel timnas menginap di Sidoarjo, Sabtu (21/9/2013) kemarin
Menurut pemuda pulusan SMA Ragunan itu orangtuanya, walaupun mengidolakan Paolo Maldini, orangtua Maldini lebih menyukai sepakbola Spanyol. Kelak, si anak pun menyukai sepakbola Negeri Matador, dan menunjuk Barcelona sebagai klub favoritnya.
"Pemain bintang saya Lionel Messi, Mainnya selalu bagus, lincah, selalu bikin gol," ucap pemain bertinggi badan 168 cm itu.
Maldini, anak asal Mamuju, Sulawesi Barat, juga sempat menimba imu sepakbola di Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Uruguay. Saat ini ia mengaku belum terikat kontrak dengan klub profesional manapun.
"Saya berharap klub yang menghubungi saya adalah dari Arema. Saya suka sekali dan ingin bisa main di sana. Meski begitu, siapapun nanti agen yang mengajak saya bermain di klub manapun, selain Arema, saya siap bergabung dan bermain penuh totalitas," tekad Maldini.
Ilham Udin Armaiyn
Quote:
Sejak usia sembilan tahun, Ilham Udin Armaiyn harus hidup tanpa kasih sayang seorang ayah. Namun meninggalnya sang ayah tercinta tak lantas membuatnya menjadi pribadi yang lembek, ia justru semakin tegar mengejar cita-citanya menjadi pesepak bola andal.
Selepas kepergian sang ayah, remaja asal Lelei, Maluku Utara itu kian termotivasi membahagiakan ibundanya melalui sepak bola. Paman Ilham, Safrin, yang melihat talenta sang keponakannya itu lantas mendaftarkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Gamalama di Ternate.
Tanpa ragu, Ilham pun menerima tawaran pamannya. Ia bergabung dengan SSB tersebut meskipun jarak antara Lelei dan Ternate tidaklah dekat. "Sekitar delapan jam melalui perjalanan laut," Ilham mengisahkan pengalamannya kepada sejumlah wartawan di The Sun Hotel, Sidoarjo.
Jauhnya jarak tak menyurutkan semangatnya. Berkat doa dan semangat dari sang ibu, Ilham selalu semangat mengejar cita-cita. Ibu, kata Ilham, berharap ia bisa sukses dan menjadi tulang punggung keluarganya kelak. "Motivasi dari ibu yang membuat saya tak pernah menyerah," kata anak keempat dari enam bersaudara tersebut.
Kini, masa depan cerah sudah menanti remaja kelahiran 10 Mei 1996 itu. Maklum, Ilham telah menjelma sebagai bintang tim nasional U-19 Indonesia. Keberhasilan skuat Garuda Jaya menembus final Piala AFF 2013 pun tak terlepas berkat peran pentingnya. Bukan hanya lihai dalam mengacak barisan sayap pertahanan lawan, Ilham juga memiliki naluri mencetak gol yang sangat tinggi.
Empat gol sudah disumbangkan Ilham selama membela timnas U-19. Ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak ketiga. Ilham terpaut dua gol dari striker Vietnam Nguyen Van Toan dan tertinggal satu gol dari rekannya, Evan Dimas.
Para pecinta sepak bola Indonesia mungkin tidak akan bisa melihat timnas U-19 berlaga di final melawan Vietnam di Gelora Delta Sidoarjo, nanti malam, andaikan Ilham tak mencetak gol penyeimbang ketika melawan Malaysia pada laga pamungkas Grup B, 18 September. Gol Ilham pada menit ke-53 itu memastikan Indonesia melaju ke semifinal dan menyingkirkan Malaysia.
Taji Ilham pun terus berlanjut pada laga semifinal melawan Timor Leste di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (20/9) malam. Mengandalkan kecepatan dan kelihaiannya dalam menggocek, Ilham berhasil mencetak gol pembuka Indonesia pada menit kesembilan.
Gol Ilham itu membuat para pemain timnas U-19 semakin percaya diri untuk menjalani pertandingan. Indonesia pun menang dengan skor dua gol tanpa balas setelah Muhammad Hargianto pada menit ke-60.
Kini, Ilham akan berusaha keras untuk melanjutkan kontribusinya ketika Indonesia akan menghadapi partai final melawan Vietnam. "Saya akan bekerja lebih keras untuk membawa Indonesia meraih kemenangan dan menjadi juara. Saya optimis Indonesia bisa," ujarnya.
Sejak usia sembilan tahun, Ilham Udin Armaiyn harus hidup tanpa kasih sayang seorang ayah. Namun meninggalnya sang ayah tercinta tak lantas membuatnya menjadi pribadi yang lembek, ia justru semakin tegar mengejar cita-citanya menjadi pesepak bola andal.
Selepas kepergian sang ayah, remaja asal Lelei, Maluku Utara itu kian termotivasi membahagiakan ibundanya melalui sepak bola. Paman Ilham, Safrin, yang melihat talenta sang keponakannya itu lantas mendaftarkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Gamalama di Ternate.
Tanpa ragu, Ilham pun menerima tawaran pamannya. Ia bergabung dengan SSB tersebut meskipun jarak antara Lelei dan Ternate tidaklah dekat. "Sekitar delapan jam melalui perjalanan laut," Ilham mengisahkan pengalamannya kepada sejumlah wartawan di The Sun Hotel, Sidoarjo.
Jauhnya jarak tak menyurutkan semangatnya. Berkat doa dan semangat dari sang ibu, Ilham selalu semangat mengejar cita-cita. Ibu, kata Ilham, berharap ia bisa sukses dan menjadi tulang punggung keluarganya kelak. "Motivasi dari ibu yang membuat saya tak pernah menyerah," kata anak keempat dari enam bersaudara tersebut.
Kini, masa depan cerah sudah menanti remaja kelahiran 10 Mei 1996 itu. Maklum, Ilham telah menjelma sebagai bintang tim nasional U-19 Indonesia. Keberhasilan skuat Garuda Jaya menembus final Piala AFF 2013 pun tak terlepas berkat peran pentingnya. Bukan hanya lihai dalam mengacak barisan sayap pertahanan lawan, Ilham juga memiliki naluri mencetak gol yang sangat tinggi.
Empat gol sudah disumbangkan Ilham selama membela timnas U-19. Ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak ketiga. Ilham terpaut dua gol dari striker Vietnam Nguyen Van Toan dan tertinggal satu gol dari rekannya, Evan Dimas.
Para pecinta sepak bola Indonesia mungkin tidak akan bisa melihat timnas U-19 berlaga di final melawan Vietnam di Gelora Delta Sidoarjo, nanti malam, andaikan Ilham tak mencetak gol penyeimbang ketika melawan Malaysia pada laga pamungkas Grup B, 18 September. Gol Ilham pada menit ke-53 itu memastikan Indonesia melaju ke semifinal dan menyingkirkan Malaysia.
Taji Ilham pun terus berlanjut pada laga semifinal melawan Timor Leste di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (20/9) malam. Mengandalkan kecepatan dan kelihaiannya dalam menggocek, Ilham berhasil mencetak gol pembuka Indonesia pada menit kesembilan.
Gol Ilham itu membuat para pemain timnas U-19 semakin percaya diri untuk menjalani pertandingan. Indonesia pun menang dengan skor dua gol tanpa balas setelah Muhammad Hargianto pada menit ke-60.
Kini, Ilham akan berusaha keras untuk melanjutkan kontribusinya ketika Indonesia akan menghadapi partai final melawan Vietnam. "Saya akan bekerja lebih keras untuk membawa Indonesia meraih kemenangan dan menjadi juara. Saya optimis Indonesia bisa," ujarnya.
Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/523f5a96118b46a842000002
0 Komentar untuk "Perjalanan Timnas Garuda Muda Raih Juara Piala AFF U19 + Profil Beberapa Bintangnya"